Selasa, 08 Februari 2011

Keringat Kami Terbuang Percuma


Asosiasi Sepakbola Mahasiswa Jakarta (ASMAJA) periode musim 2010 memang telah berlalu. Kompetisi yang diikuti 3 kasta yang berbeda ini memang penuh dengan persaingan ketat. Divisi Utama yang tahun sebelumnya dijuarai oleh Universitas Kristen Indonesia lagi - lagi mampu dipertahankan dengan sempurna oleh Firman dkk. Sedangkan pada Divisi Satu, Universitas Gunadarma lah yang mampu menjuarainya dengan kemenangan 1-0 atas Universitas Trisakti. Bisa dibilang penuh keberuntungan, karna penguasaan bola yang dimiliki oleh Trisakti jelas lebih unggul, namun selama pertandingan berlangsung mereka gagal menjebol gawang Gunadarma yang dijaga oleh Luky Ramdani. Ketika penonton dan pemain telah pasrah bahwa pertandingan akan berkesudahan dengan skor imbang 0-0, tiba-tiba Gunadarma mendapat tendangan bebas persis didepan kotak pinalty Trisakti. Endhy pemain Gunadarma yang akrab disapa ambon ini mengambil tendangan bebas dengan kaki kiri andalannya. Memang tendangannya dapat ditepis dengan sempurna oleh kiper Trisakti, namun bola muntahannya cepat diambil oleh Syamir dan langsung memberikan umpan kepada Noven untuk segera menceploskan bola ke gawang Trisakti. Dan GOLLL! 1-0 untuk Gunadarma sampai peluit akhir pertandingan ditiup oleh wasit yang memimpin pertandingan pada sore hari itu.

Juara 1 dan sekaligus mendapat tiket untuk promosi ke Divisi Utama 2011 jelas milik Gunadarma. Namun klub yang diperkuat oleh Deny Kusuma Ginta dkk ini belum puas atas hasil yang dicapainya. Karna mereka merasa belum mendapat hak yang seharusnya mereka dapatkan dari pihak kampus. Total uang hadiah ASMAJA yang jelas bernilai Rp 8.000.000 kabarnya hanya diterima oleh pengurus sebesar Rp 5.000.000 dan para pemain hanya mendapatkan uang masing-masing Rp 200.000 dari hasil hadiah tersebut. “jelas kami sangat kecewa, waktu dan keringat kami terbuang percuma. Kami latihan seminggu 2 kali, dimana setiap latihan kami diwajibkan untuk membayar uang sebesar Rp 5.000. Dan kami pun diharuskan membayar uang sebesar Rp 15.000 untuk membeli kaos kaki yang ‘katanya’ pengurus nanti akan diganti setelah uang dari kampus turun. Tapi sampai detik ini pun uang kami itu belum dikembalikan, entah kemana perginya uang kami itu. Latihan kami bayar, kaos kaki pun kami harus bayar, dimana pihak kampus memperhatikan kami? Sampai ongkos untuk bertanding pun kami tidak diberikan, hanya fasilitas mobil kopaja bobrok yang setia menemani kami, bisa dihitung dengan jari kami disediakan mobil dari kampus” tutur salah seorang pemain Gunadarma yang benar-benar kecewa dengan kampusnya. Salah seorang senior pun membenarkan adanya kejadian seperti itu bahkan dia menambahkan “payah memang kampus kami, seragam yang dipakai dari pertama kali UKM Sepakbola berdiri hanya itu-itu saja sampai sekarang. Seragam putih warnanya sangat dekil, sedangkan yang warna ungu ukurannya sangat kecil seperti seragam Sepakbola anak SMP. Kasian bagi mereka yang badannya berukuran besar, memakai bajunya ketat dan celananya pendek sekali. Wahh payah sekali kampus saya. Setidaknya ada beasiswa yang dberikan untuk kami yang telah mengorbankan uang, waktu dan keringatnya untuk kampus, tapi apa balasannya? Semuanya terbuang percuma” .

Setelah disingkapi dengan cermat memang tidak setimpal balasan yang mereka terima, mereka telah mengorbankan uang, waktu dan keringat mereka untuk kampusnya. Namun mereka hanya mendapat penghargaan yang dinilai memang kurang pantas mereka dapatkan. Setidaknya mereka mendapat beasiswa untuk menghargai jasa yang telah diberikan oleh mahasiswa untuk kampusnya. Kini Gunadarma telah mempersiapkan diri untuk kembali mengarungi kompetisi ASMAJA 2011, namun kali ini Divisi Utama, bukan Divisi Satu. Mereka harus lebih meningkatkan fisik, mental dan kerjasama tim agar mereka tidak jatuh ke jurang degradasi seperti tahun 2009 lalu. Memang terlihat penyegaran dari tim yang diarsiteki oleh Coach Moch Rochudin ini, terlihat wajah-wajah baru menghiasi line-up pemain dari Gunadarma. Semoga saja mereka dapat bermain dengan baik dan menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain hebat, serta mampu bertahan di Divisi Utama setidaknya sampai musim 2011 berakhir.

SALUT UNTUK LOYALITAS TANPA BATAS KALIAN !

TETAP SEMANGAT dan TETAP BERJUANG KAWAN!

0 komentar:

Posting Komentar