Jumat, 14 Oktober 2016

Seperti Karang, Tenanglah!!



Beberapa tahun belakangan ini saya tertarik dengan sebuah kata yang membuat saya ingin tahu lebih dalam dengan kata ini, karena menurut saya kata ini sering diucapkan oleh banyak orang namun sangatlah sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Yuppp itu adalah kata “tenang” yang sering kali diucapkan oleh banyak orang, pun demikian dengan saya. 

Musisi, penyair hingga guru yang saya sangat kagumi pernah berpesan melalui syair dan lirik lagunya. Indah sekali perpaduan antara kata “tenang” dengan alunan musik yang ditampilkan oleh mereka, seakan mengajarkan kita kalau tenang itu mudah dan bisa diterapkan oleh semua orang.
Diantaranya adalah sebagai berikut :

”Jalani hidup tenang, tenang, tenanglah seperti karang. Sebab persoalan bagai gelombang, tenanglah tenang, tenanglah sayang.” –Virgiawan Listanto

“Hidup senang bukan banyak uang, hidup senang hatinya tenang, hati yang tenang hati yang senang, hati yang senang imannya menang.” –Habib Hasan bin Ja’far Assegaf

Arti kata tenang secara harfiah itu sendiri adalah diam tidak bergerak, tidak berombak dan tidak gelisah. Namun arti kata itu sendiri masih lah sangat luas kalau dijabarkan secara detail. Implementasinya sangatlah amat rumit bagi saya untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena pada dasarnya manusia itu gampang emosi dan mudah terpancing hasutan orang lain. Tapi perlahan saya mulai belajar dari arti kata tenang.

Pengalaman mengajarkan saya tentang arti kata tenang, jam terbang memang berpengaruh dengan ketenangan seseorang dalam menjalankan kehidupannya. Saya mulai menerapkan ini dimulai dengan hal kecil, misal ketika bermain futsal yang memang butuh konsentrasi dan ketenangan yang tinggi agar tetap fokus dalam bermain. Nah, dari situ saya mulai menemukan ketenangan dan menjadi pribadi yang lebih baik dalam bermain futsal serta sepakbola. Imbasnya adalah ketenangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, saya mulai tenang dalam menghadapi permasalahan yang tiap hari mampir dalam hidup. 

Pastinya butuh proses, tapi dengan usaha yang sungguh-sungguh saya kira tidak akan terlalu sulit untuk dilakukan. Saya sangat terinspirasi oleh batu karang, dia tetap tenang walau tiap hari diterpa ombak dan badai. Dia tetap menunjukkan dirinya bahwa dia memang sebuah batu karang yang tenang, sabar dan menjadi tempat pemandangan bagi orang yang melihatnya. 

Awalnya artikel ini mau saya beri judul “Filosofi Batu Karang” tapi entah mengapa jadi berubah judul hehehe. Hmmmm apa yaaa, yaa gitu deh. Untuk tenang memang mambutuhkan effort yang luar biasa bagi tiap orang, mencobanya adalah suatu apresiasi tersendiri menurut saya. Coba aj duluu yaaa gaesss, kalo gak dicoba kan gak tauuu. Yukkk kita tenangin diri bareng-bareng, biar adem dan makin kalem. Jadi terlihat lebih elegan dan dewasa pastinya deh hehee.

0 komentar:

Posting Komentar