Minggu, 29 Mei 2011

Kampungku Tak Miliki Lagi Tanah Lapang



Tanah Baru merupakan desa yang terletak diantara perbatasan Kota Depok dan Kota Jakarta Selatan. Desa yang termasuk kedalam Kecamatan Beji Kota Depok ini cukup terkenal akan kesenian dan olahraganya. Kesenian Gong Si Bolong Tanah Baru salah satunya yang sangat terkenal sampai kepenjuru betawi. Menurut saya pribadi beberapa warga pendatang baru belum semuanya mengetahui adanya kesenian Gong Si Bolong, dikarenakan pada saat ini jarang ada anak muda yang mau mempelajari dan melestarikan kesenian tersebut. Gong Si Bolong sendiri diambil dari nama gong bolong yang menjadi lambang dari desa Tanah Baru. Kemudian akrab dengan sebutan Gong Si Bolong.

Bukan hanya dari kesenian saja Desa Tanah Baru terkenal akan keberadaannya, namun karena olahraga dan para warganya yang sedikit banyak menyukai olahraga. Dan banyak juga warga Tanah Baru yang menjadi atlit olahraga dari cabang Sepakbola dan Bola Voli. Pertengahan tahun 90 dan awal tahun 2000 Desa Tanah Baru banyak menjuarai cabang olahraga, khususnya Sepakbola dan Bola Voli yang biasa diadakan rutin oleh pemerintah setempat. Sehingga banyak pemuda-pemuda yang diambil oleh klub-klub ternama untuk dikontrak memperkuat klub tersebut. Jelas mendominasi memang, namun itu dulu saat fasilitas tanah lapang masih tersedia. Banyak tanah lapang di Desa kami yang bisa dimanfaatkan untuk menjadi lapangan Sepakbola ataupun Bola Voli. Tapi sekarang berbeda, tanah lapang tak mudah didapatkan di Desa kami bahkan bisa dibilang sudah tiada. Dulu ada 2 lapangan besar yang bisa dipergunakan oleh warga untuk berolahraga yaitu lapangan Beji dan Curug, tapi kini keduanya telah digusur dan menjadi perumahan. Sarana olahraga sudah berkurang, sulit rasanya untuk mengembangkan bakat, minat dan kemauan. Apa lagi untuk berolahraga secara gratis.

Ketiadaan sarana dan prasarana sebenarnya bukan halangan bagi anak muda seperti kami untuk berhenti berolahraga dan berkreatifitas. Kami mulai bangkit dari keterpurukan ini untuk membangun dan mengembalikan kembali kejayaan Tanah Baru seperti dulu. Dengan membuat turnamen Sepakbola dan turnamen Bola Voli. Namun apa boleh dikata, ketika kami mulai bergerak dan merangkak naik untuk mencapai kejayaan, kegiatan kami tidak didukung oleh sesepuh dan kepengurusan warga setempat. Mereka dibutakan oleh uang. Yang mereka fikirkan hanya uang, uang dan uang. Tetapi tidak semuanya begitu, hanya beberapa saja yang demikian, tapi tetap saja dengan adanya mereka, sulit rasanya untuk membangun dan mengembalikan kembali kejayaan Tanah Baru seperti dulu.

Itulah kampung kami sekarang, untuk sehat saja sulit bagaimana penerus bangsa mau cerdas jika sehat saja sulit dicari.

NB:
Untukmu yang duduk sambil diskusi, untukmu yang biasa bersafari, disana digedung DPR!!

0 komentar:

Posting Komentar