Photobucket

#1

Virgiawan Listanto yang akrab disapa Iwan Fals adalah figur yang mempengaruhi jalan hidup saya selama ini. Sejak Taman Kanak-Kanak saya sudah sering didengarkan lagu-lagunya, secara tidak langsung saya sudah ter-influence beliau sejak kecil.

Photobucket

#2 title

Di samping saya adalah Andre Picessa. Bagi saya dia adalah seorang pemain Timnas Futsal yang sangat berkarakter. Bekerja sama dengannya dalam pembuatan iklan rokok dan dapat bermain 1 tim dengannya adalah suatu kebanggaan tersendiri buat saya.

Photobucket

#3

Ini adalah pencapaian terbesar saya selama ini. Mendapatkan Juara 2 dalam Turnamen Futsal Nasional KIT FUTSALISMO 2011 yang disiarkan langsung di Tv One pada tanggal 23 Desember 2011 pukul 15.00 WIB.

Photobucket

#4

Mereka adalah inspirasi saya selama ini. Gambar itu adalah foto dimana Iwan Fals sedang berpose bersama para Pemuda IREMTA (Ikatan Remaja Tanah Baru ). Gambar itu diambil sekitar pertengahan tahun 90-an ketika Pemuda IREMTA bermain sepakbola bersama Iwan Fals.

Photobucket

#5

Ini adalah tim terbaik saya, bukan hanya prestasi yang diutamakan melainkan kebersamaan dan kekeluargaan. Kami disatukan atas dasar perbedaan yang membuat kami semakin bijaksana ketika bermain untuk tim ini.

Rabu, 09 Mei 2012

Pencapaian Terbaik Saya


Kit futsalisme 2011 memang sudah lewat sekitar 6 bulan yang lalu tapi saya merasa seperti baru kemarin melaluinya. Kenapa demikian? Karena itu bisa dibilang adalah pencapaian terbaik saya selama ini dalam bidang futsal. Ajang futsal terbesar di Indonesia yang diikuti tim dari 6 daerah di Indonesia menghasilkan tim dan pemain berkualitas tentunya. Event yang digelar tiap tahunnya ini mampu menyedot perhatian masyarakat karena pertandingan final futsal kategori umum disiarkan langsung di televisi. Padahal Liga Futsal Indonesia yang notabennya adalah liga futsal resmi yang menghasilkan pemain-pemain nasional tidak disiarkan langsung di televisi. Hanya ada siaran langsung futsal baru-baru ini tentang futsal nasional, itu pun futsal sea games yang akhirnya Indonesia hanya menempati posisi ketiga.

Motivasi tersendiri buat saya adalah ketika mendapat tawaran untuk bermain bersama Tim Himalaya  dalam kategori umum tingkat nasional. Di mana sebelumnya Himalaya  mampu menduduki peringkat ketiga dalam regional Jakarta sehingga otomatis dapat menjejakkan kakinya di babak selanjutnya dalam tingkat nasional. Awalnya ragu untuk menerima tawaran tersebut karena saya juga mendapat tawaran untuk bermain di luar kota tepatnya di daerah Pontianak. Namun setelah difikir ulang akhirnya saya memutuskan untuk tidak berangkat keluar kota dan saya memilih untuk bermain dengan Himalaya  dalam turnamen kit futsalisme 2011. Alasannya hanya satu, yaitu ingin masuk televisi lewat hobi dan kemampuan saya bermain futsal serta ingin menunjukkan kepada orang tua saya, karena orang tua saya tidak mendukung saya dalam olahraga futsal. Mereka hanya ingin anaknya sukses di jalur pendidikan dan tidak terhambat karena futsal.

Sore itu pada tanggal 23 Desember 2011 pukul 15.00 yang disiarkan langsung di Tv One saya mengenakan kostum Tim Himalaya  yang berwarna biru muda dengan strip putih dan bernomor punggung 4. Lawannya adalah Tim Raissa yang dihuni oleh pemain Timnas dan pemain liga pro. Skor akhir 3-2 untuk keunggulan Raissa atas Himalaya, mereka menang lewat perpanjangan waktu babak kedua ketika waktu tinggal 7 detik lagi. Rasa sesal dan emosi jiwa membayangi selalu kekalahan itu namun kekalahan itu bukan akhir dari segalanya. Walaupun hanya menduduki peringkat kedua setidaknya saya bisa menunjukkan kepada orang tua saya kalau kesuksesan itu bukan hanya melalui jalur pendidikan tapi dengan olahraga semua juga bisa meraih kesuksesan.