Jumat, 16 April 2010

Andri Tani Tunda Kuliah Demi SFC


nyaris hengkang dari Sriwijaya FC karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Namun gerak cepat manajemen Sriwijaya FC berhasil mempertahankan pemain belia yang menjadi aset Tim wong kito.

Agaknya musim kompetisi 2009/2010 akan menjadi ajang pertaruhan bagi kiper muda Andri Tani Andriansyah untuk menunjukkan kemampuannya. Ia kiper yang baru berusia 18 tahun alias pemain termuda di skuad Laskar Wong Kito. Dia baru sekali merasakan kerasnya atmosfer sepakbola nasional. Sebab sejak resmi bergabung dengan SFC tanggal 14 Maret 2009 lalu, pemain kelahiran Jakarta, 26 Desember 1991, baru diturunkan Coach Rahmad Darmawan ketika melawan Persik Kediri di Stadion Jaka Baring. Andri siap bersaing dan unjuk kemampuan. Kedatangan kiper senior Hendro Kartiko membuatnya semakin bersemangat. Dia berjanji untuk tampil lebih baik lagi. “Kondisi saya bagus. Saya siap mengarungi kompetisi musim ini dan bersaing dengan kiper lain untuk menjadi penjaga gawang utama,” tegas Andri saat berbincang dengan Sripo.

Nama Andri mencuat tatkala dipercaya menjadi kiper utama Timnas, kala membela Indonesia di Kejuaraan antar pelajar oleh Danone U-12 di Perancis. Pemilik postur 177 cm/ 75 Kg pernah dinobatkan menjadi Kiper Terbaik Tingkat Pelajar Se-Asia di China 2008, walau Indonesia hanya menempati urutan kedua.

Namun persaingan di posisi kiper sangat ketat. Musim lalu banyak pemain yang cedera. Krisis kiper sempat menerpa SFC. Namun nama Andri tidak masuk dalam susunan pemain cadangan setiap SFC bertandingan. Musim ini menjadi kesempatan bagi alumni SMP Negeri 131 dan SMA Ragunan Jakarta Selatan ini untuk unjuk kemampuan.

Latihan yang gigih selama musim liburan akan dijadikannya modal untuk bersaing dengan nama-nama beken macam Ferry Rotinsulu, Hendro Kartiko bahkan penjaga gawang SFC U-21 Andri Irawan. Apalagi buah cinta pasangan Taleh Ardiansyah dan Neli Yulnani ini sudah mempunyai pengalaman bertandingan di pentas Internasional tingkat pelajar.

Namun adik dari Indra Kahfi ini sempat tidak betah bahkan memutuskan untuk istirahat dari sepakbola dengan alasan meneruskan kuliah. Tetapi berkat arahan pelatih Rahmad Darmawan dan manajer SFC Hendri Zainudin, pemuda berwajah tampan ini menunda rencanannya. Meski demikian dia tetap berusaha mencari perguruan tinggi yang cocok di Palembang. “Saya berharap dapat meneruskan pendidikan. Berkarir menjadi sepakbola tidak lama. Untuk itu perlu persiapan-persiapan sebelum pensiun termasuk melanjutkan pendidikan,” ujar jebolan SMA Ragunan ini.

referensi : sriwijaya fc

0 komentar:

Posting Komentar