Setiap orang yang terlahir di dunia mempunyai identitasnya masing-masing,
baik itu laki-laki maupun perempuan dan semua itu tercantum dalam Kartu
Identitas yang biasa kita kenal dengan KTP. Nomer KTP yang tertera dibagian
atas cukup menunjukkan perbedaan identitas dari masing-masing orang. Namun kata
identitas itu sendiri mempunyai makna luas bagi sebagian orang, tidak
terkecuali saya. Identitas merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh setiap orang
dan pasti berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Mari kita tengok Azis Gagap, dengan hanya mendengar dia berbicara tanpa
melihat dia secara langsung, kita sudah bisa memastikan kalau itu adalah
seorang Azis Gagap yang sedang perform dengan
cara bicaranya yang gagap. Dan mari kita lihat Vina Panduwinata, seorang
penyanyi kenamaan ini tentu dapat kita ketahui hanya dengan mendengar suaranya
yang khas tanpa mesti harus melihat dia bernyanyi di layar kaca. Nah,
berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan ciri khas dari masing-masing
orang dapat dikenali dengan hanya mengetahui suatu yang khas dari diri orang
tersebut.
Bagaimana dengan identitas kita? Saya berpendapat identitas seorang pria
dapat dilihat dari sepatu yang dikenakannya. Mungkin dibeberapa pemikiran ada
yang tidak setuju dengan pendapat ini, namun saya punya hak sendiri untuk
berpendapat. Jadi jika anda tidak setuju dengan pendapat saya ada baiknya gak
usah baca tulisan ini :p hehehe becandaaaa yaaaa, jangan marraaaaaahhhh.
Kenapa demikian? Kalau dilihat berdasarkan gaya hidup, rasanya banyak pria
yang menunjukkan identitasnya dengan kemewahan. Misal mereka terkenal dengan
mobilnya yang keren, koleksi motor vespanya yang banyak dan/atau terkenal
karena memang seorang publik figur.
Nah, kenapa harus sepatu? Karena sepatu menurut saya merupakan suatu barang
yang elegan walau hanya digunakan dibagian paling bawah dan diinjak, yaitu
kaki. Coba saya tanya, surga itu adanya dimana hayoo? Pemain sepakbola mencari
nafkahnya dari mana? Kita pergi ke kantor dan berdiri saat upacara menggunakan
apa? Sudah terjawab kan kenapa sepatu begitu berharga? Dan atas dasar itulah
saya menganggap kenapa dengan memiliki sepatu yang khas dapat menjadikan suatu
identitas bagi saya.
Jujur saya sangat menggilai sepatu bermerk adidas, entah kenapa saya langsung
jatuh hati ketika Raul Blanco Gonzalez memakai sepatu keluaran adidas yang
bertipe predator kala itu. Warna putih dengan strip hitam dan merah cukup
menggambarkan betapa elegannya sepatu tersebut ketika dikenakan oleh Raul.
Siapa yang tidak ingin memiliki sepatu yang dipakai oleh idolanya? Jelas saya ingin
sekali, namun pada saat itu lain ceritanya. Herry kecil hanya bisa melihat
sambil bermimpi mengenakan sepatu itu suatu saat nanti. Yaa hanya bermimpi,
karena pada saat itu saya tidak cukup mampu untuk membeli sepatu adidas
predator yang dibandrol dengan harga cukup tinggi. Pun demikian saya juga
menginginkan sepatu casual keluaran adidas yang pada saat itu sangat ngehits,
yaitu adidas superstar.
Saya masih ingat betul ketika SMP untuk pertama kalinya saya membeli sepatu
adidas superstar dengan harga Rp. 75.000,- di pasar depok dengan teman saya
Saiful Bahri. Adidas KW yang jauh dari asli itu selalu menghiasi hari-hari saya
ketika bersekolah. Begitu bangganya saya berangkat ke sekolah mengenakan sepatu
itu serasa paling keren satu sekolah, eh tapi gak deng satu kelas aj karena
teman di kelas lain malah punya adidas superstar asli hehehe.
Ratusan purnama berlalu dan saya masih memimpikan sepatu adidas itu, namun
lainnya ceritanya sekarang. Saat ini saya sudah bekerja dan memiliki
penghasilan tetap. Itu berarti ada uang yang bisa disisihkan untuk membeli
sepatuuuuuuuu adidasssss yang sejak dulu saya impikan. Hahaha itu artinya saya
bisa melakukan balas dendam keinginan saya yang dulu tidak tercapai. Beliii dah
beliiii sesuai dengan keinginan.
Sejauh ini saya cukup mempunyai banyak sepatu merk adidas asli. Dimulai
dari sepatu sepakbola, futsal, running hingga casual yang tetap asik ketika
dipakai untuk acara formal. Namun ada beberapa sepatu yang saya hibahkan ke
teman baik saya, karena mereka memang membutuhkan itu dan ada baiknya berbagi
dengan yang lain. Karena saya tau benar bagaimana rasanya menginginkan sepatu
namun tidak ada daya untuk memilikinya, wahh cukup saya aj yang ngerasain,
teman atau sahabat saya jangan sampai, gak enak rasanya vrohhh.
Tidak hanya merk adidas saja yang saya koleksi tapi juga merk lain seperti
vans, specs, reebok, pan, nike, joma, mizuno, converse hingga sepatu handmade nappa milano yang memenuhi rak
sepatu di rumah. Perawatan ekstra tentu mesti dilakoni agar sepatu kesayangan
tetap terjaga kualitasnya. Dalam hal ini saya harus menyisihkan uang untuk
membeli berbagai jenis semir hingga catok sepatu untuk menjaga bentuk sepatu
agar tetap nyaman ketika dipakai.
Itu adalah cerita My Sweet Revenge dengan
sepatu dan saya mencoba menjadikan sepatu salah satu dari identitas saya. Yukk
bagi kalian yang memiliki hobi yang sama dengan saya mungkin bisa saling
bertukar informasi agar makin banyak koleksinya. Dan yang gak punya sepatu
boleh main ke rumah sambil liat-liat, kalau cocok boleh lahh diambil bawa
pulang ke rumah tapi jangan lupa transfer ke rekening saya yaa :p
0 komentar:
Posting Komentar