Photobucket

#1

Virgiawan Listanto yang akrab disapa Iwan Fals adalah figur yang mempengaruhi jalan hidup saya selama ini. Sejak Taman Kanak-Kanak saya sudah sering didengarkan lagu-lagunya, secara tidak langsung saya sudah ter-influence beliau sejak kecil.

Photobucket

#2 title

Di samping saya adalah Andre Picessa. Bagi saya dia adalah seorang pemain Timnas Futsal yang sangat berkarakter. Bekerja sama dengannya dalam pembuatan iklan rokok dan dapat bermain 1 tim dengannya adalah suatu kebanggaan tersendiri buat saya.

Photobucket

#3

Ini adalah pencapaian terbesar saya selama ini. Mendapatkan Juara 2 dalam Turnamen Futsal Nasional KIT FUTSALISMO 2011 yang disiarkan langsung di Tv One pada tanggal 23 Desember 2011 pukul 15.00 WIB.

Photobucket

#4

Mereka adalah inspirasi saya selama ini. Gambar itu adalah foto dimana Iwan Fals sedang berpose bersama para Pemuda IREMTA (Ikatan Remaja Tanah Baru ). Gambar itu diambil sekitar pertengahan tahun 90-an ketika Pemuda IREMTA bermain sepakbola bersama Iwan Fals.

Photobucket

#5

Ini adalah tim terbaik saya, bukan hanya prestasi yang diutamakan melainkan kebersamaan dan kekeluargaan. Kami disatukan atas dasar perbedaan yang membuat kami semakin bijaksana ketika bermain untuk tim ini.

Jumat, 06 Januari 2017

Sak Lawase

Perayaan hari Ibu tanggal 22 Desember lalu membuat kisah tersendiri untuk semua anak yang lahir dari rahim seorang Ibu. Mereka terlahir dalam keadaan yang sama, sama-sama suci dan lahir dari kasih sayang kedua orang tuanya. Kasih sayang seorang Ibu jelas terasa, dimulai dari ketika mengandung hingga sang anak tumbuh besar menjadi dewasa. Itu jelas tak perlu diragukan lagi!!

Ibu adalah sebuah kunci kesuksesan dalam hidup dan itu jelas diutarakan oleh beberapa orang sukses yang kini ngehits didunia pertelevisian, tidak terkecuali Agus Indra Kurniawan. Siapa yang tidak kenal dengan pemain sepakbola kenamaan asal Gresik ini. Selain jago mengolah si kulit bundar ia juga tampan dan religius. Ibadahnya sangat bagus dan ia sangat amat mencintai Ibu nya. Pernah beberapa kali saya membaca artikel tentangnya dan mendengar cerita dari Andritany (kiper Persija Jakarta) kalau ia memang sangat religius dalam beribadah.

Agus Indra pernah memperkuat Persija Jakarta selama 8 (delapan) musim dan menyegel posisi inti sebagai Gelandang Serang. Publik Jakarta pun sangat mencintainya dan sudah menganggap ia sebagai salah satu legenda hidup tim yang berjuluk Macan Kemayoran itu. Namun di musim 2011 ia harus hijrah dari tim Ibu Kota menuju tim tanah kelahirannya, yaitu Persegres Gresik. Keputusan yang sangat berat baginya untuk hijrah dari Persija, karena ia sudah merasa kalau Persija adalah rumah kedua baginya dan bukan hal yang mudah untuk berpisah dengan konco kentel nya yaitu Bambang Pamungkas.

Ada suatu alasan yang membuat ia harus hijrah ke Gresik, yaitu Ibu. Indra sapaan akrabnya ingin fokus merawat dan mengurus Ibu nya. Ia begitu amat menyayangi Sang Ibu hingga harus memutuskan hijrah ke Gresik, padahal di Persija jelas ia mendapat posisi inti dan mendapat salary yang cukup besar. Semua jejaring sosial miliknya selalu menampilkan rasa sayangnya kepada Ibu, baik di instagram maupun twitter. Saya sangat menyukai slogan khas miliknya yang tertera pada jejaring sosialnya, yaitu “Sak Lawase Anak Raiso Mbales Budine Wong Tuwo”, jika diartikan seperti ini “Selamanya Anak tidak Bisa Membalas Budi kepada Orang Tua”.

Jujur saya sangat kagum dengan Agus Indra, selain handal dalam memainkan sepakbola ia juga religius dan memiliki attitude yang baik. Jarang sekali orang memiliki kepribadian seperti Indra, sungguh beruntung wanita yang bisa menjadi pasangan hidupnya. Oyaa saat ini Agus Indra masih menjomblo walaupun sudah memiliki cukup umur untuk menikah, yaitu 34 tahun.


Kisah Agus Indra sangat menginspirasi buat saya dan jutaan orang diluar sana yang memang masih harus banyak belajar darinya. Mencintai dan menyayangi Ibu bukanlah hal yang mudah, namun Agus Indra mampu melakukannya dengan baik walau harus rela meninggalkan Persija Jakarta dan hijrah ke Persegres Gresik.