Photobucket

#1

Virgiawan Listanto yang akrab disapa Iwan Fals adalah figur yang mempengaruhi jalan hidup saya selama ini. Sejak Taman Kanak-Kanak saya sudah sering didengarkan lagu-lagunya, secara tidak langsung saya sudah ter-influence beliau sejak kecil.

Photobucket

#2 title

Di samping saya adalah Andre Picessa. Bagi saya dia adalah seorang pemain Timnas Futsal yang sangat berkarakter. Bekerja sama dengannya dalam pembuatan iklan rokok dan dapat bermain 1 tim dengannya adalah suatu kebanggaan tersendiri buat saya.

Photobucket

#3

Ini adalah pencapaian terbesar saya selama ini. Mendapatkan Juara 2 dalam Turnamen Futsal Nasional KIT FUTSALISMO 2011 yang disiarkan langsung di Tv One pada tanggal 23 Desember 2011 pukul 15.00 WIB.

Photobucket

#4

Mereka adalah inspirasi saya selama ini. Gambar itu adalah foto dimana Iwan Fals sedang berpose bersama para Pemuda IREMTA (Ikatan Remaja Tanah Baru ). Gambar itu diambil sekitar pertengahan tahun 90-an ketika Pemuda IREMTA bermain sepakbola bersama Iwan Fals.

Photobucket

#5

Ini adalah tim terbaik saya, bukan hanya prestasi yang diutamakan melainkan kebersamaan dan kekeluargaan. Kami disatukan atas dasar perbedaan yang membuat kami semakin bijaksana ketika bermain untuk tim ini.

Senin, 06 Mei 2013

Bernostalgia di Kantor Kecamatan

awal cerita bermulai ketika senin pagi saya membuka rekening baru di bank *** dan membuat npwp dikantor pajak kota depok untuk keperluan kerja, pastinya untuk gaji. klo sudah mempunyai penghasilan harus punya npwp biar kaya orang-orang lain hahaha becandaaaaa. tentunya untuk mempunyai nomor pokok wajib pajak yang wajib dimiliki setiap pekerja ataupun pengusaha. setelah selesai saya lanjutkan untuk membayar pbb dikantor kecamatan, mumpung dapat ijin dari kantor untuk datang siang maka saya manfaatkan untuk membayar pbb.
ketika memasuki pintu dan ingin mengantri ada seorang pria yang sedang membayar dan pas dilihat lebih teliti lagi saya seperti kenal raut muka orang ini, dia pun demikian. dan saling berkata serta saling menunjuk kedua arah "siapa y? kaya pernah kenal. muka lo gak asing deh."
teman: "anak satas y?"
saya: "iyaa bener, lo yayat kan? anak cipedak kelas 33? ini gw achoy"
teman: "ooh iyaa bener tp skrg gw pindah dikukusan gak dicipedak lagi, sama bini gw"
 
wahh udah nikah aj ni orang padahal seumuran loh. setelah panjang lebar kami berbicara dan saling bertukar nomer handphone akhirnya kami berpisah, yayat pulang dan saya menuju ke kantor.
 
dalam pembicaraan tadi yang menjadi inti pokok pembahasan adalah bang iwan fals, karena kami sama-sama mengidolai beliau dari kecil. ingat waktu dulu kami sering bermain gitar bersama dikelas membawakan lagu-lagu lawas dari iwan fals. wahh jaman itu bener-bener indah banget, jaman susah, jaman kere, jaman gembel namun kami semua menjalaninya dengan sukacita karena sadar akan kondisi masing-masing. perjalanan pergi dan pulang sekolah bener-bener menjadi rintangan. dari 4 angkot yang harus saya naiki pulang pergi saya hanya menaikinya 1 saja. ketika pergi naik angkot d105 sampai pertigaan m20 dan kemudian dilanjut jalan kaki sampai sekolah. itu mending klo pulang malah jalan kaki sampai rumah --" tapi terkadang naik sepeda, klo udah bocor rasanya sedih banget harus dorong sampai rumah dan harus nunggu besok baru ditambel.
 
yaaa begitu pedih tapi seru juga, itu membuat saya menjadi pribadi yang mandiri dan berfikir lebih dewasa. untuk yayat, terima kasih telah mengajarkan banyak hal dalam hidup saya tentang rasa syukur. walau dia lebih sulit ekonominya dari saya, dia menjalaninya dengan enjoy dan penuh rasa syukur. sampai berjumpa di PRJ tanggal 18 juni yah. kita bernyayi bersama menyaksikan sang legenda hidup Iwan Fals.